REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Umat Hindu merayakan Hari Raya Kuningan,
rangkaian peringatan Hari Raya Galungan, dengan melakukan
persembahyangan bersama di Pura Sakenanan, Kota Denpasar, Sabtu (27/12).
Hari
Suci Kuningan merupakan rangkaian peringatan Hari Raya Galungan yang
bermakna memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawaan Adharma
(keburukan) yang dirayakan setiap enam bulan sekali tepatnya sepuluh
hari setelah Hari Raya Galungan.
Ribuan masyarakat di Pulau Dewata itu sudah berdatangan ke pura yang terletak di kawasan konservasi mangrove di Pulau Serangan.
Dalam
perayaan Hari Raya Kuningan kali ini Desa Adat Serangan telah melakukan
penataan parkiran dan sejumlah kawasan pedagang setempat untuk
memudahkan masyarakat melakukan persembayangan di kawasan tersebut.
Salah seorang warga Desa Kesiman, Wayan Sumadra, mengatakan bahwa sudah rutin melakukan persembahyangan di Pura Sakenan.
"Saya rutin sembayang di sini karena rumah saya dekat dari Sakenan," ujarnya.
Lain halnya dengan Luh Suarniasih, warga Buleleng yang melakukan persembayangan perdananya ke Pura Sakenan.
"Saya sembahyang ke sini bersama keluarga dari Buleleng. Dan ini adalah sembayang pertama saya di Pura Sakenan," ujarnya.
Hari
Raya Kuningan yang jatuh bertepatan dengan upacara besar (piodalan) di
Pura Sakenan berlangsung sejak pagi hingga malam hari, bahkan akan
berlangsung selama tiga hari, yakni sehari sebelum dan sesudah Hari Suci
Kuningan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar